Rabu, 14 November 2018

Agen Kebaikan

Ketika waktu berjalan semakin cepat dan jaman mengarah pada titik akhirnya. Siapkah kita menjadi agen kebaikan? Sebagai contoh sahabat nabi yang satu ini, beliau adalah khalifah kedua kaum muslimin, Umar bin khattab. Orang besar dibalik kesederhanaan, sederhana dalam kekuatan, kuat dalam keadilan dan kasih sayang. Mungkin kita akan bertanya bagaimana orang dengan kapasitas semulia ini bisa dilahirkan. Tiada sekolah yang bisa meluluskan golongan seperti ini selain sekolah iman. Sekolah iman bukan juga diartikan hanya terdapat pada lingkungan sekolah, namun yang dimaksud sekolah iman disini adalah penanaman nilai-nilai keimanan dalam diri seseorang, sehingga bisa dia dapatkan dimana saja, seperti di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, ataupun di lingkungan masyarakat. Tentu saja lingkungan keluarga sebagai lingkungan pertama tempat seseorang berkembang agaknya mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam memupuk keimanan seseorang, kita sebagai umat islam pastinya tidak asing dengan kalimat “al umm madrasatul ula”  ibu adalah masdrasah pertama seorang anak sebelum dia tumbuh menjadi pemuda.
Tahun  2016 silam Tuhan memberikan rizqi kepada saya untuk bisa menyelesaikan tugas akhir saya tentang sikap dan perilaku politik sebuah komunitas Difabel. Tidak hanya itu Tuhan pun memberikan rizqi kepada saya untuk menyaksikan secara langsung para “agen kebaikan” yang tergabung dalam sebuah komunitas di Mijen, Semarang. Komunitas ini menamakan dirinya sebagai “komunitas Sahabat Mata”. Ketika itu muncul pertanyaan untuk diri saya pribadi dan membuat saya malu, “kamu sendiri apakah sudah menjadi agen kebaikan?” jawabannya adalah “ saya masih sangat jauh dari sudah”. Dari pengalaman yang saya dapatkan selama berinteraksi dengan teman-teman sahabat mata ini maka tidak ragu saya katakan bahwa “tidak ada yang bisa melejitkan seseorang selain keimanan”. Keimanan seseorang itu pastilah naik turun, ada beberapa tips agar keimanan kita bisa meningkat, lihat disini
Nilai-nilai keimanan ini menjadi salah satu nilai yang coba ditanamkan oleh komunitas sahabat mata terhadap setiap anggotanya, rasa syukur yang senantiasa dipupuk dan semangat untuk bangkit dan berkarya hadir sebagai bukti nyata rasa syukur itu telah ada. Semagat untuk meningkatkan amal ibadah dan dan mengenal lebih dalam ajaran-ajaran agama menjadi faktor penting untuk memperoleh ketentraman hati dan siap menggoreskan prestasi.
Didirikan pada 1 Mei 2008 oleh bapak Basuki, siapakah Beliau? Klik disini. Komunitas ini membantu anggotanya untuk mengambangkan bakat yang dimiliki. Ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh komunitas sahabat mata diantaranya pelatihan penyiaran radio, pelatihan membaca Al quran Braile, les komputer khusus tunanetra, dan banyak juga kegiatan-kegiatan pada event-event tertentu seperti pesantren Ramadhan, lomba olahraga dan kegiatan lainnya.  Saya pun sempat belajar membaca Al Quran braile, melihat langsung studio mereka, dan pernah mencoba menggunakan komputer khusus tunantera, walau saat itu cuma memindahkan data di flasdish.
Waktu itu saya tengah  memegang mushaf Al Quran Braile, Al Quran yang saya pegang adalah per satu juz, sayapun  menanyakan kepada pak Basuki  berapa kira-kira biayanya bila kita ingin memiliki Al Quran Braile lengkap 30 juz, cukup mengejutkan saya ternyata cukup besar yaitu kurang lebih hampir 1,6 juta, maka bagi teman-teman yang ingin ikut berpartisipasi dalam pengadaan Al Quran Braile bisa juga nih, Al Quran Braile ini nantinya akan disumbangkan bagi para penderita tuna netra melalui kegiatan seminar dan Diklat Al Quran Braile. Bagi teman-teman yang ingin mendengarkan siaran radio mereka bisa langsung ke channel SAMA FM 107.7 MHz, teman-teman juga bisa berkunjung ke Rumah Sahabat yang beralamat di  Jatisari Asabri D6 no. 35 Perum Bukit Jatisari BSBA Mijen Semarang, Phone: (024) 7092 0101, 7056 4090, bisa juga dikunjungi dI alamat Web: http://www.jalancahaya.org. Sudah dulu  jejak  kali ini, semoga kita semua bisa menjadi agen kebaikan yang juga melahirkan agen kebaikan.
                                                                                                                                

Senin, 16 Juni 2014

HEY YOU MUSLIM... DONT BE LAZY



 HEY YOU MUSLIM... DONT BE LAZY

Orang muslim itu kuat, tidak malas, bersemangat, rajin, beramal, dan bernyali kuat, karena tidak berdaya dan malas adalah akhlak tercela dan Rasul berlindung dari keduanya. “ Ya Allah, aku berlindung diri kepadamu dari  tidak berdaya, malas, pengecut, pikun dan pelit.” (Muttafaq Alaih). Rasulullah bersabda memerntahkan kaum muslimin beramal ,
“ bekerjalah terhadap apa saja yang bermanfaat bagim, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janga lemah. Jika sesuatu terjadi padamu, maka jangan katakana , ‘ seandainya aku melakukan hal ini maka akan terjadi ini dan itu, ‘ namun katakana,’ Allah telah menetapkan , dan apa yang Dia kehendaki  maka Dia kerjakan, karena kata seandainya  itu membuka pekerjaan syeitan. “ (diriwayatkan Muslim)
Orang muslim ia tidak malas karena menyakini ajakan Allah ta’ala  untuk berlomba – lomba dalam kebaikan, “ berlomba – lomba kalian kepada (mendapatkan ) ampunan dari Tuhan kalian dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi” (al – Hadid : 21 )
Allah ta’ala menyuruh  kaum Muslimin terlibat dalam persaingan dalam kebaikan,
“ Dan untuk  yang demikian itu hendaknya orang berlmba – lomba.” (Al- Muthafifin : 26)

Bentuk – bentuk ketidakberdayaan dan kemalasan :
1. Seseorang mendengar suara adzan, dan ia tidak menjawabnya karena enak tidur – tiduran, atau ngobrol atau mengerjakan sesuatu yang tidak urgen hingga  waktu shalat nyarids habis, kemudian ia shalat sendirian di akhir waktu.
2. Seseorang menghabiskan waktunya di warung – warung, atau kursi – kursi  tempat wisata atau berjalan – jalan di jalan raya atau shopping di pasar – pasar, padahal ia mempunyai pekerjaan yang harus ia tuntanskan.
3. Seseorang tidak mengerjakan amal perbuatan  yang bermanfaat seperti mencari ilmu, menggarap sawah  lading membangun rumah dan sebagainya. Ia tidak mengerjakan itu semua dengan alas an telah berusai lanjut, atau ia tidak ahli di dalamnya atau pekerjaan – pekerjaan tersebut membutuhkan waktu yang lama. Tragisnya ia biarkan waktu berlalu tanpa dia mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. 
4. Salah satu pintu kebaikan seseorang misalnya kesempatan pergi haji, dan ia mampu menunaikan namun ia tidak menunaikannya, bertemu denga orang yang kelaparan ia mampu memberi makan namun tidak memberi makan. Beradadalam bulan ramadhan namun tidak menggunakan waktunya untuk qiyamualail.
5. Seseorang menetap di negeri yang hina namun ia tidak mau / malas mencari negeri yang lain, karena tidak berdaya dan malas, dimana ia bias melindungi agama dan kehormatannya di dalamnya. sampai sini dulu belajar kita teman-teman, semoga kita termasuk orang-orang yang selamat dan terhindar dari  kemalasan.

Minggu, 23 Februari 2014

Tulisan Imam Syafii

Orang berilmu dan beradap tak akan diam dikampung halaman
tinggalkan negerimu dan merantaulahke negeri orang
merantaulah, kau aka dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
berlelah - lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi  jernih, jika tidak kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak  dan trus diam tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Biji emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu Gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa  jika di dalam hutan



imam syafii
(767-820M)